Sabtu, 01 Juli 2017

Bagaimana seharusnya melayani Pekerjaan Yang Mahakuasa oleh Sandes Hutagalung

Posted on Sabtu, 01 Juli 2017
Trinepinesin Blog | A. Apa yang terjadi dengan kondisi pelayanan pekerjaan Yang Mahakuasa ketika ini

Makara begini , kurang lebih 15 tahun saya terjun di pelayanan pekerjaan Yang Mahakuasa , dari awal memulai masih pembentukan huruf , hati dan spirit (walupun hingga sekarang masih) hingga kebagian dimana saya harus meningkatkan skill untuk melayani.

Dari kurun waktu yang cukup lama ini , saya melihat satu keadaan yang luar biasa membingungkan , pastinya saya tidak tau , apakah memang ini rencana Yang Mahakuasa dalam artian mungkin alasannya kiamat atau ini hanya “KELAKUAN” anak anak Yang Mahakuasa saja.

Oke Fokus saya kebidang Musik Pujian alasannya saya terjun dari awal di bidang ini , pada bidang ini sangat membingungkan sekali , bingungnya menyerupai ini.

1. Bagi yang sudah banyak di proses kehidupan dan memiliki kerinduan yang mendalam untuk melayani pekerjaan Yang Mahakuasa khusunya di bidang Musik , Makin hari orang yang bertalenta untuk melayani pekerjaan Yang Mahakuasa makin galau apakah TUHAN akan terus menyertai dan mencukupkan kehidupannya ? pertanyaanya , dimana tugas organisasi/komunitas untuk menjawab pertanyaanini ?

Pasti akan timbul pertanyaan dan pernyataan..

Loh koq organisasi ? Loh Koq ragu ga dicukupkan melayani pekerjaan Yang Mahakuasa ? loh koq itung itungan sama Yang Mahakuasa ?

Salah ga ? Buat saya itu satu kesalahan

Karena pertanyaan itu berapa banyak sekarang MUSISInya TUHAN yang ber skill ada di panggung panggung yang gabenar ? berapa banyak MUSISI nya TUHAN balasannya ambil jalur yang ada duitnya dan balasannya lupa ibadah bersama , tapi tau ga dari banyak musisi yang ga balik ke music gereja itu… dari 10 orang yang saya Tanya 8 yang menjawab “SAYA RINDU SAYA BISA MELAYANI TUHAN DI MUSIK PUJIAN” ini kesalahanya kalo ga percaya coba aja survey sendiri , ke MUSISI nya TUHAN.

Kalau menurut saya , kalau ada MUSISI nya TUHAN ingin menyerupai itu… alangkah baiknya , dirangkul , di terima dahulu maksud danTujuannya , tangkap dulu keluh kesahnya , alasannya musisi itu penuh dengan Perasaan (baper) , berikans edikit jalan keluar , berikan sedikit pekerjaan sampingan jikabelum mampu membayar “PK”nya.. Mohon maaf kalau salah "ga sedikit Musisi itu mending jadi ojek daripada harus tertekan jadi karyawan” , artinya apa mereka mementingkan kenyamanan fikiran , alasannya fikiran itu damai keluarlah karya mereka…

Dengarkan saja dongeng seluruh penulis lagu gospel , semua berawal dari 1 keadaan ialah “tentang hati dan fikiran”

2. Ini lebih kepada MUSISInya TUHAN , Banggaya? kalo sudah main KKR sana sini ? Ngiringin Public Figur sana sini ? besar hati ya kalo sudah mampu manggil MUSISI lain yang udah sukses terus Busung dada “AKU LOH KENAL INI , ITU , DIA , MEREKA DLL”.. mestinya besar hati kalau gara-gara kita itu organisasi mampu bersatu , mestinya besar hati kalau ke BISAan kita bias membuat orang lain juga BISA , alasannya kita mampu bertahan di SUSAHNYA dunia bermusik.. Sahabat sahabatku .. kalau organisasi ga mampu Nyatu alasannya banyaknya pengajaran.. ayo dari kita yang gerak untuk bersatu , alasannya music itu UNIVERSAL

Inilah keadaanya sekarang di kota kita samarinda yang sedang berkembang , ya mungkin ini duduk perkara klasik , yang sudah ada dari zaman dahulu pendahulu pendahulu kita.

B. Eventnya musik itu mahal , banyak keluar dana dan Jauh dari kata “MENJANGKAU JIWA”

Yaa tidak usah bikin event yang ada musiknya , murahkan ? ibadah ga usah pakai musik alasannya alat musik itu mahal , PKnya pemain musik lagi , DLL hahahahaha

Kita mesti ingat ada beberapa ayat Firman TUHAN yang mengajarkan kita lewat tumbuhan , hewan , alam bahkanTubuh kita.. Contoh :
  1. Hai pemalas belajarlah kepada semut
  2. Lihat bunga bakung dan burung di udara beliau pelihara

Kemudian TUHAN juga menganalogikan kita semua anak TUHAN sebagai TUBUH , Tubuh itu banyak , ga cuman Kepala , bahu , lutut , kaki , menyerupai lagu anak2.. tapi ada namanya , sel , urat saraf , tai lalat , kuku , kumis , rambut.. artinya melihat TUBUH ini harus spesifik juga , disni saya bukan pengkhotbah tetapi mengingatkan kembali , bahwa setiap orang ada bagiannya masing-masing.. mungkin buat saudara yang selalu “mengucilkan” event ada yang musiknya (KKR , WORKSHOP , IBADAH2 , DLL)bisa saja TUHAN taruh untuk bab MISI. Nah … disni fungsi sebagai MUSISI setelah dapat jiwa , suguh ini musik gospel yang mentramkan hati , menyemangatkan yang lemah dan lain2 , lewat ibadah2 yang ada.. Puji Yang Mahakuasa loh kalo kayak gini mampu berjalan..

Intinya sama sama kita menghargain..

Saya punya dongeng gini , Asli ga bohong.. Saya punya sahabat , beliau gabisa pelayanan mimbar , music cuman penikmat , tapi beliau mampu elektronik , bisan yolder.. balasannya saya punya inspirasi kasih beliau pelayanan pekerjaan Yang Mahakuasa sebagai Tukang solder-solder jack pemain music gospel yang rusak.. berfungsi gak ? fungsi banget.. menjangkau jiwa ga ? balik lagi ke fungsinya apa ?

Intinya Fungsinya apa , saya ga berani bicara banyak , alasannya ???? yaaa susah untuk dijelaskan , nanti ujung2nya debat kusir.. mending saya ngojek aja.. hehehehe

C. Anatara skill dan hati

Masalah ini paling banyak menjadi kontroversial.. saya juga masih suka ribut , pengen berhenti ngebahas ini tapi apalah daya manusiawi , masih juga mampu emosi kalau ngebahas ini..

Kali ini cuman jawab.. Pake hati kalo memang harus pakai hati , pakai skill kalau memang harus pakai skill.. alasannya buat TUHAN itu 100% hati , 100% skill…

Musisi butuh workhop semoga ga pilas waktu main music , pengkhotbah perlu berguru theology untuk mampu berkhotbah dengan baik , bahkaaaan bab penginjilan PUN perlu skill apa skill nya ? skill berbicara , skill melewati topan hidup , skill mengenal TUHAN yang hidup.